Ingin Sehat dan Bahagia, Tiru Rasulullah

30 Desember 2019 - Kategori Blog

Buku “Tips Sehat Rasulullah” ini membahas konsep sehat ala Nabi Muhammad Saw. atau Rasulullah Saw. Rasulullah adalah manusia istimewa dan menjadi contoh bagi semua orang. Sebenarnya resep kesehatan yang menyeluruh dan holistik sudah diajarkan oleh Rasulullah berabad-abad yang lalu melalui pola hidup sehat.

Kesehatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan hidup tentu menjadi hal yang didambakan oleh setiap orang. Konsep sehat yang diajarkan oleh Rasulullah adalah badan yang sehat, emosi yang seimbang, jiwa dan rohani yang tenang, dan hubungan sosial yang harmonis. Faktor penunjang lainnya adalah dari makanan dan pola makan yang diterapkan.

Begitu banyak hasil penelitian para ahli yang menyatakan kesalahan dalam makanan dapat mengganggu beberapa kerja tubuh. Hingga akhirnya baik langsung maupun tidak langsung dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan berbagai penyakit. Seperti penyakit kronis pada jantung, paru-paru, darah tinggi, diabetes, penyakit lambung dan usus, kegemukan, depresi, tumor, kanker dan sebagainya (hal 3-4).

Para ahli kesehatan menilai, gaya hidup Rasulullah dalam mengonsumsi makanan, memberikan pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan beliau. Kecerdasan Rasulullah dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsinya telah menentukan kesehatan yang prima dan berjangka panjang.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi tubuh agar memeperoleh kesehatan, yaitu udara dan air yang segar dan bersih, makanan dan minuman, istirahat yang cukup, keseimbangan emosi, dan berolahraga. Olahraga sangat penting bagi tubuh. Olahraga yang rutin dan teratur dapat menurunkan kadar kolesterol, kadar gula darah, dan masalah lainnya.

Menurut konsep kesehatan, 90% penyakit adalah bersumber dari usus. Racun yang terkumpul dalam usus akan melekat pada dinding usus yang mengakibatkan zat penyerapan makanan terganggu (hal 25). Tubuh disebut sehat apabila metabolisme berjalan secara seimbang, yakni ketika ada kecukupan energi. Energi cukup apabila penyerapan makanan optimal, yakni jika pencernaan bekerja secara efektif dan efisien (hal 33).

Manusia membutuhkan 40 jenis zat, yaitu satu jenis lemak asid, 10 jenis asam amino, 14 jenis zat galian, dan 15 jenis vitamin. Jika salah satu saja tidak dapat kita penuhi, maka akan sangat membahayakan kesehatan tubuh. Untuk menyuplai nutrisi yang seimbang ke dalam tubuh, Rasulullah Saw. memiliki pola makan dan pola hidup sehat dan seimbang. Keseimbangan ini meliputi ruhiyyah (spiritualitas), fikriyah (intelektualitas), dan jasadiyyah (fisik) (hal 26).

Rasulullah juga menerapkan food combining, yaitu metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Beliau tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan, misalnya kurma dan roti. Beliau tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan dingin secara bersamaan.

Rasulullah sangat jarang mengalami sakit meskipun banyak beraktivitas. Menurut sejarah, selama hidupnya Rasulullah hanya sakit dua kali. Pertama, saat menerima wahyu pertama—ketika itu beliau mengalami ketakutan sehingga menimbulkan demam hebat. Kedua, menjelang beliau wafat (hal 64).

Rasulullah mampu mencegah hal-hal yang mendatangkan penyakit. Beliau sehat lahir dan batin karena amal kebaikan, selalu menjaga silaturahmi, selalu berkata baik, tidak berdusta, tidak menggunjing, tidak menghina, dan menjauhi pertengkaran.

Rasulullah tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. Beliau biasa tidur selepas isya dan bangun pada pertengahan atau sepertiga malam untuk beribadah. Rasulullah tidur dalam posisi tubuh miring ke arah kanan. Fungsinya menjaga saluran napas, menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.

Buku ini ditulis oleh seorang praktisi kesehatan yang konsen dengan dunia medis. Buku dirancang berdasarkan sumber ilmiah disertai penjelasan dari segi ilmu kesehatan. Konsep sehat Rasulullah diambil merujuk sumber yang valid. Gaya penuturan yang ringan, menjadi nilai lebih dan tentunya mudah untuk dipraktikkan. (*)

*) resensi ini pernah dimuat di harian Kabar Madura, Senin 28 Januari 2019, halaman 6.